Sore kemarin seorang customer datang ke workshop saya. Ia ingin punya lemari sepatu untuk menyimpan koleksinya. Kami langsung ngobrol banyak hal. Ukuran yang diperlukan, warnanya seperti apa, akan diletakkan dimana.. Ia sangat tertarik karena selama ini ia belum pernah melihat proses pembuatan furniture.
Satu hal yang menjadi perhatiannya adalah bentuk kayu yang kami gunakan sebagai bahan dasar.
“Koq kayunya berlapis-lapis kayak gini?”
“Iya bu, ini kayu multipleks..” terang saya.
“Yang di bayangan saya itu, kayunya itu kayu yang papan gitu. Yang kayak kayu jati gitu lho.. Biar kuat.”
“Wah kalau kayu jati udah makin jarang bu, dan harganya juga udah mahal banget.”
“Emang kalo pake multipleks ini kuat juga?”
“Semua kayu ada kelebihan dan kekurangannya bu.. Kami pakai jenis multipleks ini karena dia kuat, bisa dibentuk jadi macam-macam furniture, dan harganya juga gak terlalu mahal kalo dibanding dengan kayu blok.” Saya menjelaskan sambil berusaha tersenyum.
“Tapi koq harganya lumayan juga ya..dibanding yang kayak di carefour gitu,” Si Ibu rada ngotot.
Dan saya terus menjelaskan, bahwa furniture yang ada di toko-toko itu kebanyakan menggunakan jenis Kayu Partikel yang tidak kuat namun memang murah. Saya juga menjelaskan beragam jenis kayu lain agar dia paham, kenapa kayu jenis multiplex ini yang kami pilih sebagai bahan utama.
Si Ibu manggut-manggut. Akhirnya ia meminta kami untuk datang ke rumahnya -bukan buat ngerumpi ato ngopi2 cantik- untuk mengukur tempat yang akan dipasang lemari sepatu tadi. (HOREEEE!!)
Ini yang akan jadi ide tulisan saya. Saya akan coba jelaskan beberapa jenis bahan kayu yang dipakai sebagai furniture di pasaran.
Jenis kayu furniture:
Kayu Solid
Kayu solid adalah bahan terkuat dan paling tahan lama dibandingkan jenis kayu lainya. Namun karena sudah terbatas ketersediaannya, harganya jadi sangat mahal. Proses pengerjaannya pun membutuhkan keterampilan yang khusus. Kayu solid perlu di keringkan agar tidak mudah muai dan susut ketika dijadikan furniture/mebel kayu.
Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang menarik. Walau keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dibentuk. Ada juga yang membuat furniture dari kayu Jati Belanda. Kayu ini biasanya untuk membuat peti kemas. Harganya murah,bahannya enteng. Namun kekurangannya, kayu ini tidak bisa rata 100%
Multipleks atau Kayu Lapis.
Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Tebalnya bervariasi, dari 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dengan lebar satu multipleks adalah 244 x 122 cm. Makin tebal, makin kuat, makin mahal.
Multipleks ini yang menjadi bahan utama produk saya. Harganya lebih murah dari kayu solid namun kekuatannya mirip. Penampangnya luas sehingga bisa dibentuk jadi ukuran apa saja. Kita tidak perlu tidak perlu memakai sambungan antar kayu, seperti jika memakai kayu jati Belanda. Makin sedikit sambungan, furniture makin kuat.
Blockboard
Blockboard merupakan potongan kayu kotak kecil-kecil ( sekitar 2.5 – 5 cm ) yang dipadatkan dengan mesin dan diberi pelapis venner di kedua sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai papan. Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat multipleks. Harganya sedikit lebih murah.
MDF/ HDF ( Medium Density Fibreboard / Hard Density Fibreboard)
MDF terbuat dari serbuk kayu halus dan direkatkan serta dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan ataupun bamboo. Versi yang lebih padat kayu serbuknya dan lebih kuat dikenal dengan HDF.
Karena MDF dibuat dari serbuk kayu yang dibentuk, maka MDF (serta HDF) lebih fleksibel dan mudah dibentuk sesuai keinginan. Namun karena memakai bahan kimia resin yang di campur dengan serbuk kayu, maka MDF lebih berat dari Multipleks. Furniture dengan kayu MDF / HDF dapat di buat knock down atau bongkar pasang.
Kayu Partikel/ Particle Board
Mirip dengan jenis MDF, Kayu partikel/ kayu Particle board juga terbuat dari kayu partikel sisa kayu seperti serbuk gergaji, potongan kayu kecil, dan serpihan kayu yang dieratkan dengan bahan kimia resin serta diberikan suhu tekanan tinggi yang kemudian dikeringkan. Namun, kayu partikel lebih kasar dan tidak beraturan.
Harga kayu partikel memang paling murah diantara kayu olahan lainnya. Karena bahan partikel board ini merupakan bahan dari kayu yang di lem, maka jika basah maka kekuatannya akan hilang. Selain itu particle board juga dapat melengkung jika menahan beban berat. Pemakaian partikel board harus lebih hati-hati karena furniture dengan bahan kayu ini tidak dapat di pakai lagi ketika di bongkar ulang.
***
Demikian sekilas tentang kayu. Dari beragam jenis tadi, saya memilih multipleks sebagai bahan utama karena keunggulannya dari sisi kekuatan dan harga yang relatif terjangkau. So, berminat?
wahh, semoga sukses terus usahanya pak,
bisa kasih info gk harga kayu lapis sekarang berapa ya?
Trims
aminn terimakasih.. wah macem2 bos harganya, agak bingung juga klo ngomongin harga bahan 😀
pak,saya mau tanya harga per m2 kalau saya pesan mebel ke bapak….
1. HPL
2. melamik
3. duco
4. laquer
saya kontraktor, cm kebetulan belum punya partner interior.
siapa tau kalau harganya cocok bisa kerja sama…
Baik Pak sent price by email, semoga kita bisa bekerja sama 🙂 thx
Weeh manstaab bgt artikelnya pak, santai tapi berisi.
Saya izin copas ya pak, buat simpenan pribadi.
Salam,
siappp pak, saya jg belum sempat update2 tulisan lagi nih 🙁
Hai Pak! Saya mau tanya harga jenis2 kayu di bawah ini:
1. HPL
2. Parket
3. Jati Belanda
4. Kamper
Sebentar lagi saya akan buka restoran dan kira2 bahan untuk dekor adalah kayu2 di atas. Terima kasih pak ditunggu kabarnya!
iya bos,
1. HPL bukan kayu tapi jenis finishing yang ukurannya kyk tripleks (1,2 x 2,4) tebalny 1 mm bahannya kyk asbes, teksturnya mirip kayu
2. parket itu lantai kayu, bahannya macem2 ada yg multipleks ada yg kayu serbuk partikel
3. jati belanda itu kayu bekas peti kemas, bahannya kayu pinus muda.
4. kamper itu kayu solid yg lumayan banyak dipake buat kusen.
sukses bosss
bagus bgt info nya… jd nambah pgtahuan…sukses slalu pak..!! =)
sukses juga mbak nyaa 🙂
Siang pa,saya sangat terbantu sekali nih dengan tulisan anda. Saya berencana pindah profesi nih. Carpentry bisa jadi salah satu kanditatnya. Jika diperbolehkan, apakah mingkin saya menimba ilmu dari anda untuk belajar membuat furniture yang baik?
Salam, Anthony (calon tukang kayu)
wah terimakasih sekali mas sudah mampir kesini, saya jg masih terus belajar koq 🙂 hayuk lah sama2 berusaha maju hehehe
Plywood sama particke board sama?
beda kakak,, plywood = kayu lapis. partikel board = kayu bekas diserut/gergaji trus dimampatkan.
Pak, klo bikin semacam display case kaca gitu bisa nggak pak?
ada contohnya mas?
http://www.preservationequipment.com/UserData/root/Products/Images/002941_0.jpg.thumb?w=283&h=283
bentuknya kira2 gini mas. klo pembuatan furnitur sepeti ini biasanya harganya berapa, dan butuh waktu berapa lama pak? makasih atas replynya
Siang mas,
Saya baru mau buka usaha meuble nih, pake hpl.
Cuma sy kendala di finishing pinggiran hpl yg keliatan pernbedaan warnanya .
Tolong masukannya mas buat akalin pinggiran hpl supaya gak kentara, itu pake bahan apa ya……?
Terima kasih sebelumnya atas tambahan ilmunya… 🙂
biasanya pake dempul yg dicampur sama cat yg sewarna dgn HPLnya bos.. atau pake spidol hpl 🙂
Saya mau tanyakira”adayang mau nampung serbuk kayu gergajian karet dan ranting”yang ukuran diameter >14 cm dan panjang beranekaragam di wilayah sumatraselatan?
wah belum tau tu bos, siapa tau ad visitor yg minat? 🙂