Bicara Tentang Dapur (Kitchen Set) – Part 1

Baru-baru ini di twitter ada pakar marketing dan bisnis yang mengeluarkan pendapat bahwa lama-kelamaan dapur akan “menghilang” dari rumah. Karena bisnis kuliner semakin variatif dan dapat memenuhi kebutuhan secara personal. Istilah mereka: Millennial kill kitchens.

Ada benarnya, tapi ada tidak benarnya 😁

Menurut tukang interior yang selalu bikin kitchen set seperti kami, justru dapur akan tetap (dan terus) menjadi jantungnya rumah. Di kitchen lah pusatnya kehidupan sebuah rumah. Bahkan ada beberapa klien kami yang menghilangkan ruang tamu, dan mengalihkan fungsinya menjadi dapur.

Saat ini, dapur yang tadinya diletakkan di bagian belakang rumah sekarang sudah wajar diposisikan di depan rumah. Kitchen set menyatu dengan living room. Konsep open space makin banyak dipakai sebagai layout ruangan utama.

Jargon millenial kill kitchens ini menurut saya cuma dibuat untuk memberikan kesan bombastis saja. Di era serba instant seperti sekarang, siapa lagi sih yang mau masak? Jawabannya: banyak.

Memiliki kitchen set yang bagus, luas, dan rapi tetap menjadi impian banyak orang. Meski tidak bisa masak. 😋 Paling tidak tempat -memasak-nya sudah ada dulu. Perkara bisa masak atau tidak, itu urusan lain. 😂

Satu alasan lagi yang sering saya dengar saat klien ingin membuat dapur bagus/mewah adalah supaya jadi semangat memasak. Tidak salah sih.. tapi menurut saya ada hal lain yang perlu diperhatikan dalam membuat kitchen selain penampilan kitchen set nya, yaitu ergonomis. Lengkapnya mengenai ini saya jelasin di post berikut ini.