Aaaakhirnya saya nulis lagi. Kangen. hehehe
Ini bukan tulisan panjang sih, lebih ke hasil kerja. Kali ini kami berkesempatan mengisi sebuah kantor di daerah Barito, Jakarta Selatan. Dan bukan pekerjaan full isi satu kantor karena sebenarnya interiornya sudah jadi, hanya perlu penambahan beberapa aksesoris saja. Nah aksesoris itu yang kami produksi.
Awalnya klien menghubungi saya via email dan mengirimkan referensi. “Wah, asik juga nih idenya,” dan ternyata ketika saya samper kantornya beneran asik. Konsepnya Open Space dengan hanya beberapa partisi. Gedung tiga lantai ini dulunya bangunan tua yang kemudian direnovasi dengan konsep minimalis. Hasilnya keren juga. Pas dengan karakter perusahaan yang bergerak di bidang kreatif tersebut.
Ruang depan lantai dasar dijadikan ruang tunggu dan mini bar. Bebas untuk tamu maupun pekerjanya. Bebas merokok pulak (kata seorang teman, gak ngerokok = gak bisa mikir). Masuk ke dalam, ruang kantor disekat menggunakan dinding kaca yang ditempel sticker sunblast berukuran kecil. Dua lantai di atas pun sangat sedikit menggunakan partisi yang membuat kesan lega.
Klien meminta saya untuk membuat rak file dan buku yang bentuknya “tidak biasa”. Ia juga memaksimalkan dua buah tiang di tengah ruangan dengan meletakkan rak-rak untuk foto/buku/aksesoris kecil. Satu lagi, ia membuat meja bar dengan konsep “meja warteg”. Lucunya, meja ini diletakkan di tengah-tengah kantor dan langsung menjadi point of interest ruangan.
Meski barang yang kami produksi kecil-kecil, tapi pekerjaannya lumayan rumit. Kalau bikin lemari atau meja kan tinggal taro doank tuh, sementara rak-rak yang menempel di dinding itu instalasinya lumayan rumit. Setidaknya kita harus mikirin:
-. Barang yg dibuat benar-benar pas dengan ukuran bidang atau ruang. Kalau tidak, ya dipermak lagi. Kemungkinan terburuk sih bikin ulang *cape deh..
-. Kekuatan rak teresebut klo ditaro file-file yang berat.
-. Bisa gak dindingnya di bor. Kalau ternyata di lokasi tsb ternyata adalah kolom, mau gak mau rak yg ngalah (dipindahin).
-. Dindingnya rata/gak? Kalau gak rata, rak harus dipermak lagi menyesuaikan bidang dinding tsb.
Makanya walau tampilannya kecil, tenaga yang pasang sampe empat orang. Lumayan begadang ampe subuh. 🙂
Hasilnya lumayan, untuk rak-rak menggunakan material kayu multipleks finishing HPL, dan meja “warteg” menggunakan kayu jati belanda finish melamic warna coklat muda. Tapi foto-foto hasil ruangannya dikit nih, maklum nyolong2 foto pas orang lagi kerja.
Ruang kantornya memang udah asik, aksesoris yang kami buat cuma sebagai pelengkap. Tapi jika berminat membuat interior dengan konsep open space, kantor ini bisa dijadikan referensi. Lokasinya di jalan Barito, di depannya ada Warung Sambel. Trus ada grafis karikatur muka-muka pegawai memenuhi dinding di samping pintu masuk parkiran. Asik!
*sementara belum sebut merek (perusahaan). Mau ijin dulu sama yang ngurus, boleh ato gak dipublish 😛